[NOVEL] : KU TEMUKAN CINTA SEJATI DISETIAP SUJUDKU

blogger templates

[NOVEL] KU TEMUKAN CINTA SEJATI DI SETIAP SUJUDKU!!

          
       Sore hari ini ku pandangi lekat lekat wajah yang ada dalam foto ini, terbayang kenangan indah tapi menyakitkanku. ya dia seorang laki laki dengan perawakan yang tinggi, putih, dengan mata hitam yang menenangkan serta hidung yang mancung, di tambah lagi budi pekerti yang baik ia memang terlihat begitu sempurna. Karena itu lah aku sangat mencintainya, dia adalah Ilyas seseorang yang sempat mendampingiku selama 5 tahun ini dalam setiap suka maupun duka dan dalam ikatan cinta yang diridhoi Allah yaitu ikatan sebuah pernikahan. 
          Dulu semasa di kampus, siapa yang tidak mengenal dia. Dia adalah mahasiswa yang aktif dalam setiap kegiatan, apalagi kalau kegiatannya berhubungan dengan jalan dakwah. Maka ia adalah orang yang paling semangat dan selalu ditunjuk sebagai ketua. Dan tidak tau apakah ini kebetulan atau inikah yang namanya takdir, tapi aku selalu saja berperan di sampingnya sebagai sekretaris, hampir di setiap kagiatanyang diketuainya.
          Begitu banyak junior cewek yang mengaguminya, banyak yang mengeluh eluhkannya. Karena kesempurnaan yang ia miliki, tapi tidak tau apa yang bisa ia kagumi dari sosokku yang begitu sederhana. Dengan kepintaran yang standar dan penampilan yang biasa biasa saja. 
          Kadang ku merasa minder dengan pandangan orang orang, apalagi junior kami di kampus. Banyak yang kaget bin bingung ketika mendapatkan undangan yang kami sebar. Pertamanya aku juga sempat kaget, ketika ada seseorang yang bersedia menemui kedua orang tuaku dengan maksud yang mulia yaitu  bersedia menghitbahku dan ingin membawaku ke dalam indahnya hidup didunia dan mempersiapkan indahnya hidup di akhirat kelak bersama suami yang dapat menuntunku ke dalam indahnya Islam. 
          Iya sih dapat ku akui, bahwa memang dalam hal beribadah aku bukanlah orang yang bisa dikatakan tekun dan kalau dibandingkan dengan dia, dia sangat jauh karena dia begitu baik dalam hal beribadah (menurutku sendiri….hehehehehe).  setelah acara pernikahan selesai, pengucapan akad nikah pun selesai digelar. Banyak teman teman kampus yang datang hanya sekedar untuk memberiku ucapan, tak terkecuali juga dengan junior junior kami dikampus. Entah ini apakah hanya perasaanku saja atau bagaimana, tapi ku melihat beigtu banyak  junior maupun teman temanku  di kampus terutama cewek, memandangku dengan tatapan sinis dan penuh dengan rasa iri. Ya, itu memang tidak dapat di cegah karena memang banyak cewek cewek yang begitu mengagumi  suamiku(hehehehehe,,,,ucap dalam hatiku…). 
          Hari hari pun ku lewati dengan sangat bahagia, tak pernah aku sangka sebelumnya bahwa jodoh yang telah dipersiapkan Allah untukku sesempurna ini. Dia membimbingku sedikit demi sedikit mengarungi indahnya ISLAM. Menjadi imam dalam shalatku, tilawatul qur’an setiap selesai shalat dan tidak lupa pula kami habiskan sepertiga malam kami untuk bersujud memohon ampunan Nya.  Begitulah rutinitas selama tiga tahun pernikahan kami,
          Namun takdir berkata lain, ketika memasuki tahun keempat pernikahan kami ini. Sedikit demi sedikit ada perubahan yang ku rasakan dalam dirinya. Mulai dari hal kecil yaitu mengingatkanku untuk shalat, sampai sampai sekarang jarang mengimamiku dalam setiap shalatku. Tapi karena aku percaya dan mencintainya aku tidak begitu khawatir dengan perubahannya mungkin saja dia sedang sibuk dengan pekerjaannya di kantor (maklumlah dia orang yang tekun dalam bekerja). Tapi seiring bergantinya hari demi hari, minggu ke minggu berlanjut bulan, hingga tiba pada hari hatiku tidak sanggup lagi menahan sakit ini ku beranikan diri untuk mulai menegur dan menasehatinya dengan kata kata yang telah ku susun dengan sedemikian sopannya untuk tidak membuat hatinya terluka. Tapi tidak pernah ku duga bahwa ia akan semarah ini padaku.

Selama ini ia tidak pernah berkata kasar padaku apalagi sampai memukulku. Ini untuk yang pertama kalinya dan ini terasa begitu sakit sampai sampai aku tidak sangup untuk menahan air mataku. Setelah kemarahannya itu ia pergi meninggalkan rumah. Dengan air mata yang mulai mengering aku menunggunya dengan sabar dan berharap dia akan pulang tapi selang beberapa jam aku mendengar kabar dari rekan kerjanya bahwa ia berada di bar untuk sekedar minum dan bersenang senang dengan wanita lain.
          Aku tidak tau harus berbuat apa. Aku hanya bisa menangis disetiap sujud sepertiga malamku. Memhon ampunan dan tak ku lupa selalu mendoakan suamiku agar ia kembali sadar dan kembali ke jalan yang benar. Satu tahun berlalu, ia belum juga berubah, selalu memarahiku ketika ku berusaha menasehatinya. Kemarahannya semakin memuncak dan tak pernah ku pikir dia tega mengucapkan perkataan yang dibenci tuhan. Dia menceraikanku. Hatiku terasa seperti tersayat sayat dengan luka yang belum sembuh dan kembali disayat dengan luka yang baru. 
          Walaupun ku tahu Allah sangat tidak menyukai yang namanya perceraian tapi apa boleh buat jika ini yang harus terjadi. Terlintas dalam setiap sujudku. Apakah aku terlalu mencintainya sehingga Allah memisahkan kami karena mungkin rasa cintaku teramat besar bagi suamiku dan melebihi rasa cintaku kepada Rabbku. Sekarang ku mulai menyadarinya dan setelah sekian lama berpisah, luka yang dulu menganga sekarang mulai terobati dengan lantunan doa dalam setiap sujudku.
          Ku merasa begitu tenang ketika dalam sepertiga malamku tidak pernah ku lewatkan tanpa sujud panjangku kepada Allah. Dan sekarang ku mnyadari bahwa cinta sejatiku bukan manusia, bukkan makhluk ciptaan Nya juga, melainkan Rabb ku, Allah swt. Mungkin dulu ku mencintai manusia dengan berlebihan. Terimakasih ya Allah, engkau telah menunjukkan jalan yang terbaik. Dulu ku berfikir bahwa mengapa takdirku seperti ini, orang yang sangat ku cintai yang begitu sempurna di mataku berubah menjadi serigala yang buas dan siap memangsaku kapan saja.
          Tapi ini lah yang dinamakan hidup, pasti akan ada hikmah dibalik semua cobaan. Mungkin, hal yang tidak kita sukai ternyata baik untuk kita, begitu juga sebaliknya mengkin hal yang kita sukai ternyata teramat buruk untuk kita.
Note : jangan mencintai suatu hal atau makhluk ciptaan Allah melebihi sang pencipta.
Love me just a little, love me forever
Cintai aku sewajarnya, cintai aku selamanya….
Eki mudiati

0 Response to "[NOVEL] : KU TEMUKAN CINTA SEJATI DISETIAP SUJUDKU"